Featured Post Today
print this page
Latest Post

Sabtu, 08 Desember 2012

Pamong Belajar, Utamakan Kemaslahatan Program



Semarang --- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Dirjen PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi menegaskan agar para pamong belajar mengutamakan kemaslahatan program. Model yang dikembangkan harus membawa manfaat besar bagi masyarakat. Hal tersebut disampaikan Dirjen saat bertandang ke Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PP PAUDNI) Regional II Semarang (4/12). Di salah satu Unit Pelaksana Teknis Ditjen PAUDNI tersebut, Reni Akbar Hawadi, sapaan Dirjen PAUDNI melakukan Pembakuan Hasil Uji Coba Model PAUD dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. “Saya melihat beberapa model yang kebermanfaatannya kurang bagi masyarakat,” ucapnya.
Kritik membangun yang disampaikan Reni tersebut mengandung maksud agar pamong belajar lebih inovatif dalam mengembangkan model. Manfaat bagi masyarakat harus benar-benar diperhitungkan sebelum mengembangkan model tersebut. Karena itu perlu disusun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria sehingga seluruh proses pekerjaan tertata rapi. “Kita menggunakan uang rakyat, harus dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya,” katanya.
Guru Besar Universitas Negeri Semarang Sukestiyarno menilai memang perlu ada pembakuan model. Pakar ekonomi statistik tersebut menekankan agar para pamong memiliki kesamaan pandangan tentang suatu model. “Hasil pengembangan model sebaiknya adalah suatu produk bukan kajian ilmiah,” sarannya. (Sumber: http://www.paudni.kemdikbud.go.id)

Kemdikbud Apresiasi Masukan Masyarakat atas Uji Publik Kurikulum 2013


Jakarta --- Setelah melakukan uji publik pengembangan kurikulum thn 2013  di berbagai kota untuk menerima masukan, baik melalui tatap muka maupun secara online, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menggelar jumpa pers di Gedung A Kemdikbud, Kamis (6/12). Jumpa pers dilakukan untuk memberitahukan hasil sementara diseminasi uji publik dan analisa media sejak dibuka secara resmi pada tanggal 29 November lalu di Jakarta. 
Mengawali sambutannya, Mendikbud mengatakan bahwa Kemdikbud akan melakukan progres setiap minggu mengenai hasil uji publik ini untuk mengetahui masukan maupun komentar masyarakat yang disampaikan melalui online maupun secara langsung dengan surat resmi.
Menteri Nuh juga mengajak insan media yang hadir dalam jumpa pers untuk melihat setiap komentar yang disampaikan masyarakat  melalui online. Semuanya tercatat dengan baik, tanpa ada yang dihapus. Oleh karena itu Kemdikbud memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada setiap masukan dan komentar masyarakat dalam uji publik kurikulum 2013 ini, bagaimanapun komentarnya.
Mantan Menkominfo ini juga mengatakan, yang penting untuk dicermati hingga saat ini adalah, secara substansi, kurikulum yang sedang dipersiapkan ini tidak banyak yang keberatan dan mendapat dukungan positif dari berbagai lapisan masyarakat. Namun masyarakat ingin mengetahui bagaimana kesiapan Kemdikbud terkait dengan implementasi kurikulum. Oleh karena itu, menurutnya, saat ini yang paling mendasar adalah bagaimana menyiapkan buku pegangan untuk guru dan peserta didik, melakukan pelatihan kepada guru, serta pengaturan administrasi tata kelola, sehingga masyarakat dapat terpuaskan.
"Kita sedang melakukan persiapan  ini secara paralel. Di samping melakukan uji publik dengan dua pendekatan, Kemdikbud juga sedang mempersiapkan tentang bukunya," ujarnya.
Untuk mempersiapkan buku pegangan guru maupun peserta didik, Kemdikbud melibatkan guru dalam setiap pembahasan agar isi maupun materi dapat dilakukan secara komprehensif.  Namun dalam keterlibatan itu tidak mungkin mengajak semua guru yang jumlahnya 2,9 juta orang. Sehingga dipilih guru yang mempunyai pengalaman dan rekam jejak dalam penyusunan kurikulum. Menteri Nuh menambahkan, master buku yang akan dipersiapkan ini isinya tanggung jawab penuh Kemdikbud (pusat), tidak diserahkan ke pihak manapun, dan tidak ada pengendali yang lain. Oleh karena itu standar isi dan standar prosesnya ditentukan oleh Kemdikbud.
Mendikbud juga mengatakan, dengan kurikulum yang baru ini para guru maupun murid akan mendapat buku –buku baru, namun tidak boleh membebani masyarakat.  "Semuanya dipersiapkan pemerintah tinggal pakai saja," jelasnya.
Ia yakin, dengan persiapan yang baik dan matang, kita optimis dan niscaya akan mendapatkan hasil yang baik pula. Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk terus memberikan masukan apapun bentuknya melalui laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id. (JS)

Kemdikbud Siap Implementasikan Kurikulum 2013


Jakarta --- Uji publik kurikulum 2013 terus bergulir. Di hari ke tujuh sejak uji publik diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 29 November lalu melalui link http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id, telah diterima saran, pendapat sebanyak lebih dari 1.300 masukan dari 15.000 pengunjung link tersebut. Masukan dari masyarakat ini sangat membantu Kemdikbud dalam menyempurnakan rancangan kurikulum 2013.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, jika dicermati masukan yang disampaikan melalui uji publik ini cenderung bersifat masukan teknis kesiapan implementasi kurikulum 2013. Dari sisi materi kurikulum, lanjutnya, kurikulum 2013 mendapat dukungan positif dari berbagai kalangan. "Untuk itu, seraya uji publik ini berjalan kita juga mempersiapkan teknis pendukung implementasi," kata Menteri Nuh saat jumpa pers di kantor Kemdikbud, Kamis (6/12).
Ada tiga hal yang disiapkan untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama, kesiapan buku pegangan utama guru dan buku bagi siswa. Buku babon (induk) untuk guru harus dipersiapkan secara matang agar benar-benar menjadi panduan guru dalam implementasi. Meski kurikulum 2013 belum disahkan, materi-materi perubahan telah dikaji oleh tim kurikulum, sehingga bisa disusun buku-buku pegangan bagi para guru dan siswa.
Dengan adanya buku babon ini, standar kompetensi lulusan bisa ditentukan. Begitu pula dengan standar isi dan standar prosesnya. Dalam menyusun buku babon, Kemdikbud melibatkan unsur guru dalam pembahasan. Namun demikian, tentu tidak semua guru ikut menyusun. Hanya guru yang memiliki rekam jejak dalam kurikulum yang diundang. "Tidak benar dalam penyusunan kurikulum 2013 guru tidak dilibatkan, tapi tidak diundang seluruhnya, karena jumlah guru luar biasa banyak, 2,9 juta guru" katanya.
Yang kedua, Kemdikbud akan melakukan pelatihan bagi guru. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat manajemen kepentingan. Yaitu pelatihan guru dilakukan secara bertahap dengan melihat jenjang pendidikan dan sisi kewilayahannya.
Dari segi jenjang pendidikan, pelatihan guru akan dimulai dari guru yang mengajar pada kelas-kelas yang menjadi pilot kurikulum 2013. Seperti kelas 1, kelas 4, kelas 7, dan kelas 10. Setelah mereka selesai dilatih, mereka akan langsung menjadi Trainer of trainer (ToT) bagi guru lainnya.
Dan persiapan yang ketiga adalah persiapan administrasi tata kelola. Guru akan memiliki rapor sendiri dalam menjalankan tugasnya. Demikian pula pembagian jam mengajarnya akan ikut ditata.
Mendikbud sangat mengapresiasi setiap masukan yang masuk  dalam uji publik kurikulum 2013. Uji publik dilakukan secara terbuka agar masyarakat bisa melihat keterlibatan mereka dalam uji publik ini akan menentukan kesempurnaan kurikulum 2013. "Tidak ada komentar yang kita hapus, semua pro dan kontra serta masukan bisa dilihat bersama," kata Menteri Nuh.
Dengan melakukan persiapan-persiapan tersebut, Kemdikbud optimis untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 mulai tahun depan. Selanjutnya, pada Kamis (13/12) mendatang, Mendikbud akan menggelar rapat kerja dengan panja DPR. Masukan-masukan akan terus diterima melalui link http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id hingga 24 Desember 2012. (AR)

Forum Bidikmisi Nasional Dihadiri Ratusan Mahasiswa Berprestasi



Jakarta --- Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidikmisi) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memasuki tahun ke-3 pada 2012 ini. Program beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ini dimulai pada tahun 2010, sebagai salah satu program unggulan dari Kementerian Pendidikan Nasional (saat itu), yang dicetuskan Mohammad Nuh sebagai Menterinya.
Tahun ini, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kemdikbud menyelenggarakan Forum Bidikmisi Nasional yang dihadiri hampir 500 mahasiswa penerima Bidikmisi berprestasi dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Kegiatan yang diberi nama Forum Bidikmisi Nasional tersebut diadakan selama empat hari, pada 5 - 8 Desember 2012. Pembukaannya berlangsung pada Rabu malam (5/12), di Gedung D Kemdikbud, Jakarta, oleh Mendikbud Mohammad Nuh, didampingi Dirjen Dikti Djoko Santoso, dan dihadiri juga oleh rektor-rektor PTN serta perwakilan perusahaan yang mendukung program Bidikmisi.
Dalam laporannya, Dirjen Dikti Djoko Santoso mengatakan, hingga tahun 2012, jumlah mahasiswa penerima Bidikmisi mencapai 91.412 orang. Para mahasiswa tersebut memiliki prestasi yang bagus. "85 persen di antaranya memiliki IPK di atas 2,75. Kemudian mahasiswa yang hadir pada hari ini kita pilih yang luar biasa. Yaitu pertama, mereka yang memiliki IPK 4,0. Di antara mereka ada juga mahasiswa yatim piatu dengan IPK 3,6. Di luar itu, adalah mahasiswa lain dengan bakat luar biasa di bidang seni, olahraga, pengembangan sains, menulis, dan pemenang kompetisi di tingkat nasional dan internasional. Termasuk mahasiswa yang diberikan afirmasi seperti dari Papua," ungkap pelaksana tugas Rektor Universitas Indonesia tersebut.
Djoko merinci, dalam Forum Bidikmisi Nasional ini, mahasiswa dengan IPK 4,0 berjumlah 146 orang. Terdiri dari 99 orang perempuan dan 47 orang laki-laki. Kemudian dari mahasiswa yatim piatu dengan IPK 3,6 berjumlah 278 orang. Terdiri dari 178 perempuan dan 100 laki-laki. Sedangkan mahasiswa dengan prestasi lain, namun tetap memiliki IPK bagus, yaitu di atas 3,0, berjumlah 14 orang yang terdiri dari 8 orang perempuan dan 6 orang laki-laki. Sementara mahasiswa dengan IPK tertinggi di luar kriteria-kriteria tersebut berjumlah 41 org. Terdiri dari 21 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Sedangkan mahasiswa yang diberikan afirmasi dari Papua ada 6 org. Terdiri dari 3 orang perempuan dan 3 orang laki-laki.
Program kegiatan yang akan diikuti mahasiswa Bidikmisi dalam empat hari di antaranya menerima materi dan berdiskusi dengan tokoh-tokoh yang sudah berhasil dalam bidang kepemimpinan dan kewirausahaan. Peserta juga akan mengikuti kunjungan wisata pendidikan. Selain itu, bersama Mendikbud, peserta akan menghadiri program televisi Bukan Empat Mata di Transtv. "Kemudian malam terakhir ditutup dgn sharing and caring," ujar Djoko. Ia menuturkan, dengan pertemuan ini, diharapkan para penerima Bidikmisi menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan terinspirasi. Dan sanggup menjawab tantangan bangsa di masa yang akan datang.
Sementara dalam sambutannya, Mendikbud M. Nuh mengatakan, para penerima Bidikmisi diharapkan bisa menjadi agent of change atau agen perubahan. "Bukan sekedar menjadi pemimpin Indonesia, tetapi kita yakin seyakin-yakinnya, di samping memiliki kesempatan untuk menjadi agen perubahan di Indonesia, kita juga yakin akan menjadi agen perubahan dunia. Itulah bidikmisi," katanya dengan penuh semangat.
Menteri Nuh juga mengatakan, adanya Bidikmisi bisa mematahkan satu tesis yang berkembang di masyarakat. Yaitu tesis jika kita memiliki keterbatasan ekonomi, maka kita tidak bisa berkembang. Meskipun penerima Bidikmisi berada dalam kondisi keterbatasan ekonomi, tapi mereka memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. "Kita buktikan kalau kita memiliki masa depan, bisa mengubah indonesia," tutur mantan Rektor ITS tersebut.
Menteri Nuh juga menegaskan, program Bidikmisi tidak akan dihentikan meskipun dirinya tidak lagi menjabat sebagai Mendikbud. "Kegiatan Bidikmisi adalah kegiatan yg tidak bisa di-stop. Karena kita merasakan betapa nikmatnya bisa membahagiakan orang," ucapnya yang disertai tepuk tangan semua peserta. Ia menambahkan, Kemdikbud melihat Bidikmisi sebagai program unggulan kementerian yang mengemban misi mencerdaskan bangsa. Bahkan dalam setiap kunjungan kerja menteri ke daerah-daerah, selalu dimasukkan agenda kunjungan ke PTN untuk bertemu dengan para penerima Bidikmisi, bahkan agenda kunjungan ke rumah para mahasiswa penerimanya. (DM, JR, RM)

Perubahan PP tentang Guru Atur Penempatan Guru PNS di Sekolah Swasta


Jakarta --- Perubahan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru masih dalam proses. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, saat ini PP No.74/2008 tersebut sudah memasuki tahap uji publik. Setiap ada peraturan pemerintah atau peraturan menteri yang menyangkut kepentingan umum, harus melalui tahap uji publik untuk mendapatkan tanggapan masyarakat.
“ Kita nggak bisa menjadikan publik itu sebagai obyek, tapi sebagai bagian dari partisipasi. Karena peraturan apapun, persoalannya bukan di peraturan, tapi bagaimana peraturan itu bisa diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, workability, atau peraturan itu bisa diimplementasikan dengan baik kalau ada partisipasi dari publik,” jelasnya usai acara puncak peringatan Hari Guru Nasional 2012 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, (4/12).

Lebih lanjut Menteri Nuh mengatakan, perubahan PP No. 74/2008 intinya mengenai tata kelola, baik dari sisi karir guru hingga persoalan yang memiliki implikasi terhadap kesejahteraan. Salah satu hal yang pokok dan mendasar dalam perubahan PP ini adalah mengenai penempatan guru. “Banyak keluhan di masyarakat, kalau ada guru swasta ,baik, terus ikut tes CPNS, terus diterima, maka yang berlaku sekarang ini, dia harus keluar dari sekolah swasta itu, pindah ke sekolah negeri,” katanya.
Menurut Menteri Nuh, hal tersebut menjadikan sekolah swasta bagaikan training center. Guru-guru yang sudah baik mengajar di sekolah swasta, kemudian ikut tes CPNS dan lulus, kemudian pindah ke sekolah negeri. Keluhan yang sama diterimanya saat pertemuan terakhir dengan para uskup di Nusa Tenggara Timur. Banyak sekolah Kristen swasta di NTT yang predikat gurunya baik, namun pindah ke sekolah negeri setelah lulus tes CPNS. Begitu juga dengan sekolah Islam. Hal tersebut membuat guru-guru di sekolah swasta menjadi kekurangan.

Karena itu melalui perubahan PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru, pemerintah ingin memberikan satu kebijakan, supaya guru-guru negeri juga bisa ditugaskan di sekolah swasta. “Alasannya sederhana, apalagi nanti dengan PMU, wajib. Pemeri ntah bisa memberikan BOS ke sekolah negeri dan swasta, pemerintah juga diperbolehkan memberikan rehab ke sekolah negeri dan swasta, apa bedanya dengan guru, sebagai bagian dari komponen sistem pendidikan?  Inilah yang mau kita benahi,” tuturnya.
Dengan kebijakan ini, guru PNS bisa diperbantukan di sekolah-sekolah swasta, sehingga sekolah swasta juga terbantu, minimal dari sisi biaya operasional untuk guru. “Sehingga posisi pemerintah memberikan perhatian yang sama terhadap sekolah negeri dan swasta semakin bisa dibuktikan,” kata Menteri Nuh. (DM, JR, RM)

Selasa, 27 November 2012

Kemdikbud Akan Bangun Monumen Bela Negara di Sumbar


Jakarta --- Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berencana membangun Monumen Bela Negara di Koto Tinggi, Padang, Sumatera Barat. Pembangunan monumen tersebut dilakukan untuk mengenang dan melestarikan nilai-nilai perjuangan para founding fathers Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya para pahlawan yang gugur atau terlibat aktif dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat pada 1948-1949.
Rencana pembangunan Monumen Bela Negara ini sejalan dengan Pasal 96 Ayat 2 Huruf a Undang-undang No.11 Tahun 2010 tentang cagar budaya, yang menyatakan bahwa pemerintah berwenang menyusun dan menetapkan Rencana Induk Pelestarian Cagar Budaya.
“Memang di sana sudah ada monumennya, tetapi baru kecil, dan itu sudah lama didirikan, dan nanti akan dijadikan monumen dalam satu komplek yang ada museum dan monumennya, bahwa di Koto Tinggi sebagai  pusat PDRI, dan memang pemerintah daerah ingin supaya generasi pemuda tidak lupa bahwa telah ada suatu peristiwa sejarah yang seakan-akan dalam tanda petik dilupakan, padahal itu adalah suatu rangkaian sejarah yang ada di Sumatera Barat yang menentukan jalannya bangsa ini,” ujar Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemdikbud, Surya Helmi, saat acara Temu Tokoh Minang di Hotel Ambhara, Jakarta, (24/11).
Ia juga mengatakan, masa lalu, masa sekarang, dan masa depan adalah satu kesatuan yang dirangkai oleh waktu. Dan sejarah itu hanya bisa dilihat dari peninggalan sejarahnya, karena masyarakat yang lama sudah tidak ada, dan tidak bisa menjadi saksi. Karena itu generasi sekarang mempunyai tanggung jawab yang berat karena pesan-pesan yang dari nenek moyang dulu harus disampakan ke generasi mendatang, “Karena itulah museum adalah sumber ilmu pengetahuan,” imbuhnya.
Monumen Bela Negara di Sumatera Barat ini sengaja dibuat untuk meneguhkan kembali sikap-sikap patriotik, gotong royong, dan semangat juang semua komponen rakyat dalam mempertahankan negara di tengah derasnya globalisasi dunia. Lewat monumen ini, generasi tua akan mengenang sejarah perjuangan masa lalu, sementara generasi muda penerus bangsa bisa mempelajari, merenungi, dan melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa. (RM)

Dukung Kurikulum 2013, Sulut Akan Tuntaskan 5000 Guru Yang Belum Sarjana


Manado --- Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M.Nuh di Universitas Negeri Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (24/11), berlangsung kondusif. Hal ini terlihat dari dukungan positif yang diberikan oleh para peserta sosialisasi yang terdiri atas 15 kepala dinas pendidikan dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, 400-an kepala sekolah, rektor, dan pemangku kepentingan Universitas Negeri Manado.
Saat ditemui seusai sosialisasi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi yang berjulukan nyiur melambai ini, J. S. J. Wowor, menyatakan dukungannya untuk  perkembangan kurikulum 2013. "Kami sangat mendukung perkembangan kurikulum ini untuk lebih berikan kebermaknaan aplikasi nilai bagi siswa," jelas Wowor.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Djauhari Kansil, menambahkan, wujud dukungan berupa meningkatkan ketuntasan jumlah guru yang sudah sarjana. "Sebanyak 5000 guru, dari 16.000-an guru yang belum S1, akan dituntaskan menjadi S-1," ujar Djauhari. Pemilihan penuntasan guru yang belum S1 ini mengingat guru adalah sumber daya penting untuk meningkatkan kompetensi peserta didik.  (GG)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Aqsamu News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger