Davao,
Filipina --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan
memberikan afirmasi khusus kepada siswa-siswa yang sekolah di negara
perbatasan dengan Indonesia untuk kuliah di perguruan tinggi negeri
(PTN) di Indonesia. Mendikbud Mohammad Nuh di Davao Filipina, Minggu
(25/11) mengatakan siswa yang sudah kelas III SMA seperti di Sekolah
Indonesia Davao (SID) akan diberikan perlakuan khusus untuk melanjutkan
ke PTN. Afirmasi ini seperti halnya perlakuan khusus kepada putra daerah
Papua dan Papua Barat, dengan pemberian beasiswa kepada 569 mahasiswa
tahun ini. "Siswa di SID diperlakukan khusus karena mereka bersekolah di
sekolah khusus, dan juga karena berasal dari kalangan tidak mampu,"
ujar mantan Menkominfo tersebut.
Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November
(ITS) Surabaya ini menjelaskan, penerapan afirmasi khusus ini akan
memberikan tiga bantuan yang dimulai dari proses penerimaan, pendanaan,
dan juga pendampingan mahasiswa. Pada sistem penerimaan, kata Menteri
Nuh, matrikulasi pra-mahasiswa akan diterapkan. "Sebelum siswa diterima
di suatu PTN, mereka akan diberikan kursus, pelatihan dan matrikulasi
terlebih dahulu," ujar penerima Medali Emas Kemerdekaan Pers 2012
tersebut.
Mendikbud melanjutkan, pada lingkup pendampingan
mahasiswa akan diberikan pendampingan yang mencakup pembinaan kultur
akademis yang akan dijalani di lingkungan kampus. Diharapkan mahasiswa
yang belum mengenal budaya Indonesia akan lebih siap untuk menghadapi
kehidupan sebagai mahasiswa baru. Nuh menegaskan afirmasi akan diperluas
ke sekolah-sekolah di berbagai konsulat jenderal serta berbagai sekolah
di perbatasan. "Tugas kami ini berat, kami harus menjangkau mereka yang
tidak terjangkau," katanya menambahkan.
Selain afirmasi khusus untuk melanjutkan kuliah ke
PTN, pemerintah juga harus mendirikan sekolah terbuka di berbagai
daerah-daerah khusus agar warga negara Indonesia di negara-negara
tetangga memperoleh pendidikan dengan standar yang sama seperti di
Indonesia. Dia juga mendorong agar lebih banyak lagi sekolah-sekolah
satelit dengan SID sebagai sekolah induknya. "Pembentukan sekolah khusus
ini akan digenjot terutama di Filipina dan Malaysia," ujarnya. (NZ, NW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar