Selasa, 27 November 2012

Siswa Indonesia di Negara Tetangga Diprioritaskan Masuk PTN

)
Davao, Filipina --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan memberikan afirmasi khusus kepada siswa-siswa yang sekolah di negara perbatasan dengan Indonesia untuk kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Mendikbud Mohammad Nuh di Davao Filipina, Minggu (25/11) mengatakan siswa yang sudah kelas III SMA seperti di Sekolah Indonesia Davao (SID) akan diberikan perlakuan khusus untuk melanjutkan ke PTN. Afirmasi ini seperti halnya perlakuan khusus kepada putra daerah Papua dan Papua Barat, dengan pemberian beasiswa kepada 569 mahasiswa tahun ini. "Siswa di SID diperlakukan khusus karena mereka bersekolah di sekolah khusus, dan juga karena berasal dari kalangan tidak mampu," ujar mantan Menkominfo tersebut.
Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini menjelaskan, penerapan afirmasi khusus ini akan memberikan tiga bantuan yang dimulai dari proses penerimaan, pendanaan, dan juga pendampingan mahasiswa. Pada sistem penerimaan, kata Menteri Nuh, matrikulasi pra-mahasiswa akan diterapkan. "Sebelum siswa diterima di suatu PTN, mereka akan diberikan kursus, pelatihan dan matrikulasi terlebih dahulu," ujar penerima Medali Emas Kemerdekaan Pers 2012 tersebut.
Mendikbud melanjutkan, pada lingkup pendampingan mahasiswa akan diberikan pendampingan yang mencakup pembinaan kultur akademis yang akan dijalani di lingkungan kampus. Diharapkan mahasiswa yang belum mengenal budaya Indonesia akan lebih siap untuk menghadapi kehidupan sebagai mahasiswa baru. Nuh menegaskan afirmasi akan diperluas ke sekolah-sekolah di berbagai konsulat jenderal serta berbagai sekolah di perbatasan. "Tugas kami ini berat, kami harus menjangkau mereka yang tidak terjangkau," katanya menambahkan.
Selain afirmasi khusus untuk melanjutkan kuliah ke PTN, pemerintah juga harus mendirikan sekolah terbuka di berbagai daerah-daerah khusus agar warga negara Indonesia di negara-negara tetangga memperoleh pendidikan dengan standar yang sama seperti di Indonesia. Dia juga mendorong agar lebih banyak lagi sekolah-sekolah satelit dengan SID sebagai sekolah induknya. "Pembentukan sekolah khusus ini akan digenjot terutama di Filipina dan Malaysia," ujarnya. (NZ, NW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Aqsamu News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger